"Jika kita tidak mengingini rencana asing, cara terbaik dengan membuat rencana kita sendiri, dan jika kita melakukan itu, yang lain tidak akan meneruskan rencana mereka," kata Presiden Israel itu seperti dikutip versi online surat kabar tersebut.
Komentarnya itu dikeluarkan pada saat kunjungan ke Israel selatan belum lama ini dan merupakan jawaban atas pertanyaan mengenai kemungkinan prakarsa yang dipersiapkan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama, laporan yang pertama muncul di New York Times.
Dengan mengutip beberapa pejabat Gedung Putih yang tak disebutkan namanya, surat kabar itu mengatakan rencana tersebut, yang dilukiskan dalam istilah yang sangat samar-samar, "Dapat mencakup empat prinsip, atau syarat referensi ... (yang) dapat meminta Israel untuk menerima negara Palestina berdasarkan pada perbatasan 1967."
Laporan itu juga memberi kesan, pengungsi Palestina bisa kehilangan hak untuk kembali ke tanah yang mereka tinggalkan atau dipaksa ke luar. Jerusalem dapat menjadi ibu kota kedua negara, dan akan juga mencakup prinsip-prinsip penjagaan keamanan Israel.
Ketika diminta untuk mengomentari laporan tersebut, Peres mengatakan bahwa semua itu masih spekulasi. "Terlalu dini untuk mengatakan sesuatu mengenai kemungkinan prakarsa baru AS," tambah Peres.
PM Israel Benjamin Netanyahu akan melakukan perjalanan bulan depan ke Washington, tempat ia akan berpidato di Kongres AS guna menggambarkan prakarsa politik baru yang ditujukan untuk memulai pembicaraan damai dan upaya lebih dulu Palestina untuk meminta pengakuan PBB pada akhir tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan.