Salah satu kamerawan Global TV ditangkap oleh pihak Detasemen Khusus 88 karena diduga terlibat dengan aksi teror bom buku.
Sabtu 23 April 2011 dini hari, Direktur Pemberitaan News Global TV Arya Sinulingga mengakui bahwa dirinya mendapat kabar mengenai penangkapan salah seorang wartawan Global TV, pada Jumat 22 April 2011 sore.
"Saya tahu pertama kali dari kawan wartawan Global TV yang meliput di Mabes Polri," kata Arya. Setelah itu, ia melakukan konfirmasi kepada Mabes Polri, dan ternyata memang ada seorang tersangka yang mengaku dirinya bekerja di Global TV.
Kabar yang beredar di kalangan wartawan Mabes Polri, wartawan Global TV tersebut berinisial IF dan bekerja sebagai kamerawan di bagian produksi. Namun, Arya menolak untuk membenarkan inisial atau identitas lebih spesifik. "Kami tidak menyebut nama atau inisial," katanya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan hingga kini pihaknya belum bisa memastikan secara fisik apakah tersangka yang dimaksud memang benar-benar karyawan perusahaannya atau bukan.
Sebab, hingga kini pihaknya juga belum bisa menemuinya, karena yang bersangkutan masih berada dalam pemeriksaan.
Yang jelas, hingga kini pihak keluarga karyawan Global TV itu pun tidak tahu keberadaannya hingga kini, dan yang bersangkutan juga tidak muncul di kantor sejak Jumat kemarin.
Arya mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan pemeriksaan oleh polisi. "Besok akan kita klarifikasi hingga jelas semuanya," katanya.
Diperkirakan, pihak Global TV akan datang ke Mabes Polri, pada Sabtu siang.
Sebelum penangkapan ini, polisi juga membekuk 19 orang tersangka pelaku teror bom buku di empat tempat berbeda, yakni di Pondok Kopi Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bekasi.
vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan.