Pemain Sriwijaya FC itu, Selasa pagi, sudah terlihat mengikuti latihan meski hanya latihan ringan. Bahkan pemain yang akrab dipanggil Okto itu terus memberi semangat pada pemain lain yang menjalani program latihan.
"Saya maklumi kepergian dia (Okto red). Dia masih muda dan punya kemauan keras. Saya mengerti kondisi dia," katanya usai memimpin latihan timnas.
Sebelumnya pelatih Alfred Riedl telah melakukan pertemuan dengan Okto. Pada pertemuan itu mantan pemain Persitara itu menjelaskan alasan kenapa kabur dari pelatnas sejak Kamis (27/1) malam itu.
Salah satu alasan kenapa pemain berusia 20 tahun itu adalah mendapatkan tekanan dari manajemen Sriwijaya FC. Jika tidak menuruti Okto harus mendapatkan konsekuensi pribadi dari klub.
Riedl menjelaskan, dengan adanya penjelasan dari Okto pihaknya bisa memahami kondisinya karena pemain asal Papua itu benar-benar mendapatkan tekanan sebelum memutuskan kabur dari pelatnas.
"Dia sudah menjelaskan semuanya pada kami," kata pelatih asal Austria itu.
Sementara itu, Okto saat dikonfirmasi mengakui jika mendapatkan tekanan dari manajemen klubnya sehingga harus meninggalkan pelatnas.
"Saya disuruh main, kalau tidak datang saya akan kena masalah. Tekanan bukan dari pelatih tapi dari manajemen," katanya usai latihan.
Okto meninggalkan pelatnas untuk memperkuat klubnya Sriwijaya FC saat menghadapi tuan rumah Persipura Jayapura, Minggu (30/1). Pada pertandingan itu Okto mampu menciptakan gol meski timnya kalah tipis 2-3.
Saya maklumi kepergian dia (Okto red). Dia masih muda dan punya kemauan keras. Saya mengerti kondisi dia
antaranews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan.