Kendati sudah dipaksa mundur dari jabatan presiden Mesir, Hosni Mubarak terus menjadi sorotan. Bahkan, muncul sejumlah rumor bahwa mantan pemimpin berusia 82 tahun itu dikabarkan mengalami koma atau tidak sadarkan diri.
Berita itu dihembuskan harian Mesir, Al-Masry Al-Youm, Minggu 13 Februari 2011. Kabar itu selanjutnya dilansir oleh stasiun berita Amerika Serikat (AS), CBS News. Sebelum mundur, Jumat 11 Februari 2011, kondisi Mubarak juga ikut menurun.
Mubarak diberitakan pingsan dua kali selama pidato yang menyatakan dia tidak akan berhenti pada pekan lalu. Koran Mesir tersebut mengungkapkan Mubarak kemudian jatuh koma lagi pada Sabtu, 12 Februari 2011, di rumah pribadi di Kota Sharm al-Sheikh.
Menurut laporan koran tersebut, berdasarkan sumber yang tidak disebutkan namanya, Mubarak menuju Sharm al-Sheikh bersama beberapa anggota keluarganya usai menyatakan mundur.
Laporan lain dari kantor berita Israel berbahasa Prancis, JSS News, yang juga diteruskan CBS, mengatakan bahwa Mubarak tengah berada dalam kondisi sekarat di sebuah rumah sakit di kota Baden, Jerman.
JSS News melaporkan bahwa Mubarak telah sejak lama menderita kanker, dan saat ini dia tengah berada di fase akhir dari penyakit kankernya.
Dari semua berita itu, belum ada satupun yang mendapatkan konfirmasi langsung dari para pengawal maupun keluarga Mubarak. Masih belum dapat dipastikan dimana Mubarak berada saat ini.
Mubarak bisa berada di mana saja, di negara mana saja. Beberapa rumor mengatakan dia menuju Abu Dhabi dan meneruskan perjalanan ke Jerman. Namun hal ini langsung dibantah.
“Dia tidak ada di Jerman, dan tidak sedang menuju kesini,” ujar juru bicara kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, seperti dilansir dari laman harian The Washington Post.
“Ini hanyalah rumor. Tidak ada informasi yang kami dapatkan mengenai hal ini, dan dia perlu visa untuk datang ke Jerman. Jadi kami pasti mengetahuinya,” lanjut Seibert.
vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan.