Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Myanmar U Thein Sein di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/5/2011), mengatakan mendorong proses rekonsiliasi di negara tersebut.
Selain berbagi mengenai perkembangan demokrasi di Myanmar, Presiden Sein juga mengutarakan harapannya untuk dapat belajar dari Indonesia.
"Presiden Myanmar menyampaikan keterbukaan dan harapan agar Indonesia dapat berbagi pengalaman dengan Myanmar dalam hal demokrasi," kata Menlu Marty Natalegawa pada jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/5/2011).
Menurut Marty, pemerintah Indonesia memang berada dalam posisi untuk berbagi pengalaman dengan Myanmar mengenai proses demokrasi.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Yudhoyono dan Presiden Sein juga sepakat menghidupkan kembali forum komisi bersama di tingkat kementerian luar negeri. Diharapkan, forum ini bisa memberikan kajian dan mendorong hubungan bilateral yang lebih substantif di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya.
Khusus di bidang ekonomi, kedua kepala negara sepakat meningkatkan volume perdagangan hingga 500 juta dollar AS hingga tahun 2015. "Di samping itu, kedua kepala negara juga membahas upaya-upaya peningkatan investasi Indonesia di negara Myanmar, khususnya, antara lain, di bidang energi, pangan, dan infrastruktur," kata Marty.
Di bidang penerbangan, kedua negara juga berencana membuka jalur penerbangan rute Yangoon-Jakarta.
kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan.