Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez ingin 'membungkam' mulut pelatih Real Madrid, Jose Mourinho. Namun bukan lewat perang kata-kata, melainkan aksi di lapangan saat kedua tim bertemu, Selasa 3 Mei 2011.
Barcelona memetik kemenangan 2-0 saat bertemu di leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu pekan lalu. Dua gol Lionel Messi yang dicetaknya pada babak II membungkam publik Santiago Bernabeu saat itu.
Kemenangan Barca disambut 'celoteh' miring pelatih tuan rumah, Jose Mourinho. Mou menuding kemenangan Barca telah dibantu oleh UEFA dengan menugaskan wasit Wolfgang Stark pada pertandingan tersebut.
Menurut Mou, Wolfgang telah merugikan timnya dengan mengeluarkan kartu merah kepada bek Pepe. Kubu Madrid juga mengadukan Barcelona ke UEFA atas tuduhan tindakan tidak sportif pemain-pemainnya selama laga.
Xavi tampaknya tak ingin terporvokasi oleh ucapan Mourinho. Namun gelandang asal Spanyol itu berniat membungkam mulut besar The Special one saat kedua tim bertemu di Nou Camp pada leg kedua, Selasa, 4 Mei 2011.
Seperti dilansir Goal.com, Xavi tak ingin meladeni Mou lewat perang kata-kata. Sebaliknya, Xavi ingin menjawab tudingan mantan pelatih FC Porto dan Inter Milan itu lewat penampilan timnya di lapangan.
"(Jose) Mourinho merupakan pelatih yang kontroversial, dia selalu dan akan tetap menggunakan hal ini sebagai senjata. Namun saya ingin berbicara lebih banyak mengenai sepakbola," kata Xavi.
"Kami tidak harus terlibat dalam perang kata-kata dengan Mourinho. Seperti (Pep) Guardiola katakan, Mourinho selalu menang dalam perang kata-kata, kami hanya perlu bicara di lapangan," lanjutnya.
Xavi juga mengomentari mengenai penolakan UEFA terhadap pengaduan Mourinho soal sikap pemain-pemain Barcelona di leg I lalu. Menurutnya, sikap UEFA benar karena tuduhan tersebut sama sekali tak berdasar.
"Saya pikir tuduhan itu menyedihkan karena keluhan itu tidak berdasar dan UEFA telah menolaknya. Barcelona selalu menunjukkan perilaku teladan dalam setiap pertandingan yang dijalaninya," kata Xavi.
Sebaliknya Xavi justru menuding Madrid lah yang bermain tidak sesuai aturan. Strategi bertahan yang diterapkan Madrid bukan bagian sepakbola.
"Madrid tidak bermain sepakbola. Orang-orang ingin melihat penampilan yang atraktif dan menyerang, bukan permainan tertutup. Fans tidak ingin melihat lapangan berumput yang kering," pungkas Xavi.
vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan.